- Spoiler:
Jumlah kematian mencapai 4,340 jiwa dengan 9,000 orang hilang
Setidaknya 1.6 juta keluarga masih kesulitan untuk memperoleh air bersih (320,000 keluarga di Prefektur Fukushima, 290,000 keluarga di Miyagi, 110,000 keluarga di Iwate, dan 670,000 keluarga di Ibaraki).
Perkiraan dari AIR Worldwide kerugian yang diderita Jepang karena bencana ini mencapai US$100 miliar
Sumber : Japan Earthquake Report
Melihat data diatas sungguh menyedihkan bagi kita semua karena saudara - saudara kita walaupun berbeda ayah ibu tertimpa bencana. Sebenarnya bukanlah suatu hal yang aneh bagi negara Jepang untuk mengalami gempa dan tsunami. Hal ini disebabkan karena Negara Jepang terletak pada tiga lempeng benua yaitu Eurasia, Pasifik dan Laut Filipina. Pergerakan lempeng - lempeng tersebut menyebabkan permukaan bumi bertumpukan atau bergesekan sehingga menimbulkan terjadinya gempa dan tsunami.
Belajar dari hal tersebut sebenarnya Negara Jepang telah melakukan berbagai macam upaya untuk mencegah jatuhnya banyak korban jiwa. Pelatihan terhadap masyarakat untuk menghadapi gempa telah dilakukan bagi segala usia, Jepang juga terus mengembangkan teknologi prakiraan tsunami dan pemecah gelombang tsunami. Demikian pula dengan struktur bangunan di Jepang yang didesain tahan gempa (berkekuatan tertentu). Namun bencana maupun usia sesungguhnya berada di tangan Yang Maha Kuasa.
Tidak jauh berbeda dengan Jepang, Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
Oleh karena itu sebagai upaya pencegahan jatuhnya korban jiwa saat gempa marilah kita mempelajari sejenak mengenai tips atau cara menghadapi gempa.
Apa yang harus kita lakukan saat terjadi gempa :
1. Pada saat berada di luar rumah : hindari benda - benda yang berjatuhan serta lindungi kepala anda dengan tangan atau tas.
2. Pada saat berada di dekat pantai : segera naik ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadi Tsunami.
3. Pada saat berada di dalam rumah / bangunan : apabila memungkinkan untuk keluar rumah. Segeralah untuk keluar dari rumah. Bila tidak memungkinkan :
Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Secara sederhana, saat bangunan runtuh, langit-langit akan runtuh menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini, menyisakan ruangan kosong di sebelahnya. Ruangan kosong ini lah yang saya sebut “segitiga kehidupan”. Semakin besar bendanya, maka semakin kuat benda tersebut dan semakin kecil kemungkinannya untuk remuk. Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang kosongnya, semakin besar kemungkinan untuk orang yang menggunakannya untuk selamat dari luka-luka. (Segitiga kehidupan)
ika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya.
Jauhilah Lift karena dikhawatirkan pada saat terjadi gempa, kabel listrik akan terputus dan kemungkinan anda akan terperangkap didalamnya.
Demikianlah sedikit tips yang saya kumpulkan dari berbagai sumber mengenai cara menghadapi gempa.